Dunia tulis menulis adalah dunia yang tidak asing bagiku.
Sejak SMP aku sudah menuangkan kegiatanku di buku Diary. Bahkan aku sering bersurat-suratan dengan para sahabat penaku yang kukenal melalui buletin susu Klim hingga kami SMA.
Tetapi tetap saja harus jungkir balik bila saatnya ada tugas mengarang pada pelajaran bahasa Indonesia.
Ketika aku kuliah, tak lagi sembunyikan buku Diary ku karena takut dibaca orang, karena aku telah menciptakan huruf sendiri yang kuadaptasi dari tulisan Jawa Kuno, Hanacaraka dan sedikit sentuhan tulisan dari bangsa Thai.
Seiring kesibukanku, menulis tidak lagi menjadi kesukaanku sehingga lama terbengkalai.
Baru setelah dunia maya dunia internet semakin membumi, mulailah aku menulis lagi di tahun 2007, dan Yahoo 360 derajad adalah pilihanku.
Di Yahoo 360 derajad aku tidak bertahan lama. Karena seringkali aku dikecewakannya. Beberapa kali setelah tulisanku aku published tidak tampak di blog. Setelah berkali-kali aku post barulah muncul. Begitu seterusnya hingga akhirnya bulan September 2008 seorang teman, Utin, mengundangku membuat blog di Multiply.
Lalu dengan segala kerepotannya mulailah ku export tulisanku dari Yahoo 360 derajat ke Multiply.
Aku merasa nyaman rumah baruku ini. Walaupun pernah juga aku membuat akun di Blogspot untuk urusan alumni SMA ku, toh aku tak berniat pindah ke lain hati dari Multiply. Sampai setahun lalu, 2012, pihak manajemen Multiply mengumumkan bahwa mereka akan mengkhususkan dibidang perdagangan. Para blogger diharapkan untuk mencari domain baru.
Sejenak aku panik, karena menurutku tidak ada satu rumahpun yang senyaman Multiply.
Bukannya aku tidak berusaha.
Aku pernah bikin rumah disini, WordPress. Sudah kusetting se’aku’ mungkin, tapi mentok di export foto. Lalu kutinggalkanlah akunku.
Kucobalah Blogger.
Kupikir sama sajalah antara Blogger dan Blogspot toh aku pernah bikin Blogspot.
Dan taraaaaaaa…………blog ku bertuliskan huruf Arab sodara-sodara !
Sudah berkali-kali aku mengiba kepada managemen Google untuk mengembalikan akunku ke huruf latin, tidak juga membuahkan hasil.
Alhasil patah aranglah diriku.
Sementara teman lain sudah pada pindahan, entah kemana, aku masih bertahan di Multiply.
Bahkan salah seorang kontakku dan kontak baruku, mbak Julie membesarkan hatiku bahwa Multiply batal memindahkan segmen mereka.
Maka semakin malaslah aku mencari rumah baru.
Ternyata pak Hammus Rippin salah, mbak Julie pun juga salah. Multiply menepati janjinya. Entah kapan tepatnya, mereka telah menutup segmen blogger. Mereka menutup rumah kami. Apa mau dikata, namanya juga rumah gratis, harus nurut dong sama yang punya lahan.
Dengan sedikit sepihan blog ku dari Multiply yang berhasil aku selamatkan, kuhidupkan lagi WordPress ku yang sempat aku tinggalkan. Berharap pengalaman yang lalu tidak akan terulang. Disinilah aku akan memulai menulis blog lagi.
Here I am